Mahasiswa dan Orang Tua Segel Mess Dosen AMIK

230412foto.6_.jpgSIGLI - Setelah mahasiswa Akademi Manejemen Informatika dan Komunikasi (AMIK) Jabal Ghafur Sigli, Pidie, membakar mobiler di halaman kampus di Keunirei, Kecamatan Pidie, Kamis (19/4) lalu, Minggu (22/4) kemarin, sekitar pukul 13.00 WIB, mahasiswa bersama orang tua wali justru melakukan aksi lagi dengan menyegel mess yang selama ini di tempati dosen.

Rumah permanen yang dinamakan mess itu terletak di Gampong Meunasah Pekan, Kecamatan Pidie. Bahkan, satu unit bus mini merupakan operasional kampus, ikut disegel. Beberapa dosen yang sempat berada di dalam, terpaksa meninggalkan mess tersebut. M Saleh Salam, seorang orang wali mahasiswa AMIK kepada wartawan, kemarin mengatakan, mereka melalakukan penyegelan mess dosen dan satu unit bus bersama mahasiswa.

Adalah bentuk kekecewaan terhadap pihak yayasan dan pengelola AMIK Jabal Ghafur, yang terkesan buang badan dan tidak adanya itikad baik untuk menyelesaikan permasalahan AMIK. “Kami sebagai orang tua wali banting tulang di sawah membiaya kuliah anak kami untuk bisa menimba ilmu di kampus ini. Nyatanya anak kami ditipu oleh pihak yayasan dengan tidak memberikan ijazah dan akreditasi kampus tidak diurus,” kata M Saleh Salam asal Gampong Redeup, Kecamatan Pante Raja, Pidie Jaya itu.

Hal senada dilontarkan Abdurrahman, wali mahasiswa lainnya yang beralamat di Kecamatan Kembang Tanjung, Pidie, bahwa ia merasa sangat terpukul saat mendengar nama anaknya tidak terdaftar di Badan Akreditasi Nasional Perguruan Tinggi (BANPT).

Padahal, kata dia, ia telah mengeluarkan banyak biaya, termasuk mengadaikan sawah. Ketua alumnus AMIK Jabal Ghafur Sigli, Supriadi, kepada Serambi Minggu (22/4) menjelaskan, kampus AMIK beserta fasilitas yayasan kampus akan dibuka segel kembali, jika adanya kejelasan dari yayasan mengenai perubahan AMIK serta menyahuti tuntutan mahasiswa. Jika tidak disikapi, kata Supriadi, maka mahasiswa bersama orang tua wali akan membuat aksi yang lebih besar lagi. “Saya dan mahasiswa lainnya telah terzalimi. Kuliah telah selesai ijazah tidak diterima,” katanya.


Editor: Safrizal

Related News

Tidak ada komentar:

Leave a Reply