Bisa Meletus, Perang Terbuka AS Versus Iran

Iran menggelar uji coba peluncuran rudalnya di hari terakhir latihan perang angkatan lautnya, Senin (2/1/2012), di Selat Hormuz. Roket terakhir yang diluncurkan, Roket Nur, berhasil menghantam target.
TAHUN 2012 diprediksi akan menjadi tahun yang panas bagi hubungan Amerika Serikat dan Iran terkait program nuklir ”Negeri Para Mullah” itu. Tidak tertutup kemungkinan jika kedua pihak tetap berkeras dengan sikap masing-masing, akan meletus perang terbuka.

Hari pertama tahun baru, Minggu (1/1), juru bicara Angkatan Laut Iran, Laksamana Muda Mahmoud Mousavi, mengumumkan, Iran melakukan uji coba rudal baru jarak menengah di dekat Selat Hormuz. Rudal yang diuji coba adalah tipe terbaru rudal darat-ke-udara dengan teknologi antiradar.

Diungkapkan situs Iran, Mashriq, yang dikenal dekat dengan pasukan elite pengawal revolusi, armada rudal balistik Iran mampu menjangkau pangkalan-pangkalan militer AS di Timur Tengah dan Asia Selatan yang tersebar di Turki, Irak, Kuwait, Bahrain, Qatar, Arab Saudi, Uni Emirat Arab, Oman, Pakistan, dan Afganistan. Diungkapkan juga bahwa kemampuan jaringan rudal Iran terbagi menjadi dua bagian, yaitu rudal jarak dekat dan rudal jarak jauh. Rudal jarak dekat Iran menjangkau sasaran sejauh 8 kilometer (km) hingga 250 km. Rudal jarak jauh Iran mampu menjangkau sasaran sejauh 220 km hingga 2.000 km.

Rinciannya, rudal jarak dekat Naziat 10 mampu menghantam sasaran sejauh 130 km, rudal Zilzal 2 punya jangkauan tembak sejauh 200 km, dan rudal Zilzal 3 sejauh 250 km. Adapun rudal-rudal balistik jarak jauh Iran adalah Fatih 110, Shahab 2 dan Shahab 3, Ashura, serta Sijjil 1 dan Sijjil 2.

Pangkalan militer AS di Kuwait, Bahrain, dan Irak bisa menjadi sasaran rudal jarak dekat Iran. Pangkalan militer AS di Pakistan, Afganistan, Turki, Qatar, Uni Emirat Arab, dan Arab Saudi bisa dijangkau rudal jarak jauh Iran.

Di Kuwait terdapat 2 pangkalan militer besar dan 6 barak militer kecil milik AS. Pangkalan Udara Ali Salem yang digunakan Angkatan Udara AS hanya berjarak sekitar 115 km dari perbatasan Iran. Pangkalan Udara Ahmed Jaber, yang juga digunakan Angkatan Udara AS, hanya berjarak 134 km dari perbatasan Iran. Cukup dijangkau rudal jarak dekat Iran.

Bahrain, yang terdapat Armada V AS, juga dengan mudah menjadi sasaran serangan rudal jarak dekat Iran. Iran juga bisa menggunakan rudal jarak dekat Zilzal 2 dan 3 untuk menghantam Armada V AS serta Pangkalan Udara Sheikh Isa di Bahrain yang hanya berjarak sekitar 200 km dari wilayah Iran. AS menempatkan berbagai jenis pesawat tempur di Sheikh Isa. Sementara di pangkalan Armada V terdapat 4.200 anggota pasukan AL AS dan 70 pesawat tempur.

Pangkalan udara AS di Udeid, Qatar, sekitar 278 km dari wilayah Iran, bisa dijangkau rudal jarak jauh Iran. AS menempatkan berbagai jenis pesawat tempur di Udeid, seperti pesawat tempur multifungsi F-16, pesawat angkut militer C-130 Hercules, dan berbagai jenis pesawat pengebom.

Di Uni Emirat Arab, Pangkalan Udara Dhafra yang digunakan Angkatan Udara AS hanya berjarak sekitar 253 km dari Iran. AS menempatkan pesawat pengebom C-135 dan pesawat pengintai AWACS di pangkalan ini.

Di Oman terdapat sejumlah pangkalan udara AS dan Inggris, seperti Pangkalan Udara Al-Mushna, Pangkalan Udara Taimur, dan Pangkalan Udara Al-Masir. Ada sekitar 3.000 tentara AS di sejumlah pangkalan di Oman. Pangkalan-pangkalan udara tersebut berjarak sekitar 963 kilometer dari wilayah Iran, masih dalam jangkauan rudal jarak jauh Iran.

Sebaliknya, AS bisa menggunakan kekuatan angkatan udaranya untuk membombardir berbagai sasaran guna melumpuhkan mesin militer Iran yang mengancam. (Musthafa Abd Rahman, dari Kairo)

Sumber: kompas.com

Related News

Tidak ada komentar:

Leave a Reply