Inilah Surat-surat Osama yang Dirilis AS

Amerika Serikat merilis surat-surat yang didapatkan tahun lalu di rumah almarhum Osama bin Laden. Almarhum pemimpin Al Qaeda ini tewas dalam serangan pasukan elite AS pada 2 Mei 2012 di kota Abbottabat, Pakistan.

Demikian diberitakan kantor berita Agence France Presse (AFP), Kamis (3/5/2012) waktu Washington.


Surat-surat ini dipasang secara online di "Combating Terrorism Center" milik Akademi Militer West Point, AS. Para pasukan elite AS, Navy Seals, memang mengambil berbagai dokumen seusai serangan dini hari itu.
Sebagian isi surat itu menyiratkan perpecahan di tubuh Al Qaeda. Dari isi surat-surat itu juga terkesan tentang kegelisahan Bin Laden akan citra yang buruk Al Qaeda di antara umat Muslim, meski dia berambisi menyerang target-target AS.

Bin Laden dan para tokoh Al Qaeda khawatir akan korban-korban dari kalangan sesama dalam setiap serangan di berbagai negara yang dilakukan jaringan itu. Bin Laden juga terkesan frustrasi dengan kelompok ekstremis di Pakistan serta berdebat soal afiliasi-afiliasi Al Qaeda di Somalia dan sejumlah lokasi lain.

Rekan Bin Laden begitu khawatir akan cara pandang Muslim sendiri terhadap Al Qaeda. Salah seorang pengikutnya menyarankan agar nama Al Qaeda diubah saja untuk memulai era baru. Demikian isi salah satu dokumen itu.

Dalam sebuah surat pada Mei 20120, Bin Laden menekankan pentingnya pembatalan serangan-serangan yang menewaskan warga sipil di negara-negara Muslim atau berpenduduk Muslim. Bin Laden mengekspresikan keprihatinan mendalam tentang kemungkinan hilangnya simpati Muslim serta mendeskripsikan berbagai operasi yang menewaskan para pengikutnya sebagai sebuah kesalahan.

Dalam surat itu, ditambahkan bahwa dalam setiap serangan tidak boleh ada Muslim yang jatuh sebagai korban kecuali sangat terpaksa. "Soalnya ini bisa membuat kita kehilangan kesempatan memenangi perang dan mengakhiri tujuan perang ini sendiri pada akhirnya," demikian Bin Laden menuliskan ekspresinya.

Bin Laden mengindikasikan serangan-serangan pada kepentingan AS di negara-negara non-Muslim, kecuali di Irak dan Afganistan dimana para tentara AS bercokol. Ini bertujuan menghindari korban-korban dari kalangan Muslim. Surat-surat itu menggambarkan juga pergulatan Bin Laden untuk bisa menekankan otoritasnya ke cabang-cabang Al Qaeda.

Biden tak siap
Dalam surat-surat itu Bin Laden juga menyerukan agar dua tim siap-siap menyerang Presiden AS, Barack Obama dan Jenderal David Petraeus, yang kini jadi Ketua Central Intelligence Agency (CIA). Bin Laden mengatakan bahwa dengan terbunuhnya Obama, AS dan jatuh ke dalam krisis karena Wapres Joe Biden tidak siap menggantikannya.

"Joe Biden benar-benar tidak siap untuk posisi itu, yang akan membawa AS ke dalam krisis," demikian isi surat Obama itu.

Bin Laden mengakui bahaya akibat serangan-serangan tak henti dengan pesawat siluman AS di wilayah suku-suku di Pakistan. Ini hanya membuat para pejuang terpaksa berpindah-pindah di tengah kegelapan agar tidak terlihat pesawat-pesawat tak berawak milik AS yang mengitari angkasa di wilayah itu.

Untuk mengatasi gangguan citra Al Qaeda sehubungan dengan jatuhnya korban-korban sesama, Bin Laden menuliskan tentang pentingnya sebuah kampanye yang dilancarkan secara khusus pada para pengikut.

"Saya berniat mengeluarkan sebuah pernyataan, di mana saya ingin mendikusikan sebuah fase baru untuk mengubah apa yang kita rencanakan, termasuk meraih kepercayaan dari mereka yang kehilangan kepercayaan pada Mujahidin." Demikian surat Osama.

Sebuah surat lain berisikan kemungkinan pergantian nama Al Qaeda untuk memperbaiki citra yang buruk di kalangan sesama. Intinya, nama baru itu ingin menekankan bahwa Al Qaeda tidak sedang berperang dengan sesama.

Sumber: kompas.com

Related News

Tidak ada komentar:

Leave a Reply