
Kini Aceh mulai bangkit dari keterpurukan masa konflik dan tsunami yang sempat menjadi musibah dan penderitaan rakyat Aceh yang sangat mendalam, dari sisi pembangunan baik jalan, gedung sekolah, perkantoran, maupun tempat pariwisata terus ditingkatkan pemerintah yang dibantu oleh negara-negara internasional dan didukung oleh Pemerintah Aceh dan masyarakat Aceh.
Selama ini pemerintah pusat bersama rakyat Aceh terus membangun konsep kepercayaan bersama untuk menuju Aceh yang sejahtera, makmur, damai, demokratis dan berkelanjutan dalam pembangunanan dan perdamaian Aceh yang abadi.
Rakyat Aceh menerima tamu siapa saja yang datang ke Aceh baik investor dalam maupun luar negeri, para wisatawan, para penelitian, kunjungan kerja dan lain-lain sebagainya sejauh tidak bertentangan dengan Agama dan norma-norma adat dan budaya orang Aceh serta peraturan yang berlaku. Karena manyoritas masyarakat Aceh adalah penduduk muslim dan masyarakat Aceh sangat menghargai tamu baik dalam negeri maupun luar negeri, baik itu muslim maupun non-muslim apalagi di ucapkan Pue Haba (apa kabar), Pue Haba merupakan bentuk sapaan orang Aceh kepada saudaranya yang terlebih dahulu di awali dengan kata Assalamu’alaikum Warahmatullahhi Wabarakatuh(sapaan dalam agama Islam-red), namun bila anda non-muslim jika bertemu dengan orang Aceh cukup mengucapkan “Pue Haba”dan jawabannya pasti “Haba Goet”(kabar baik). [Safrizal]
Tidak ada komentar: